Jumat, 10 Desember 2010

PKB Akhirnya Usung Pasangan Fatchul Huda-Noor Nahar


Warga NU Tuban diperkirakan bakal membanjiri Bumi NU Manunggal, Jl Manunggal Tuban, Sabtu (11/12) untuk menjadi saksi acara deklarasi pasangan calon bupati (cabup) Fatchul Huda dan calon wakil bupati (cawabup) Noor Nahar Husain.
Meski panitia hanya mengundang sekitar 15 ribu orang, namun, antusiasme warga Nahdliyin dan partai pengusung pasangan Fatchul Huda-Noor Nahar bakal memenuhi Bumi NU Manunggal.
“Kami hanya mengundang 15 ribu warga, tapi, saya yakin warga yang hadir bisa 3 kali lipat,” terang Sekretaris deklarasi pasangan Fatchul Huda-Noor Nahar, Muhtarom.
Antusiasme warga nahdliyin itu bisa dimaklumi, karena sosok Fatchul Huda merupakan Ketua Cabang NU Tuban. Apalagi, sejak awal sejumlah tokoh-tokoh NU dan parpol di Tuban berharap Fatchul Huda bersedia dicalonkan sebagai calon bupati dalam Pemilukada 2011 Tuban.
Namun, lelaki yang juga pengusaha sukses ini selalu menolak dengan dalih ingin lebih konsentrasi mengurus NU. Bahkan, Fatchul Huda justru mencalonkan Noor Nahar sebagai calon bupati dan Nashruddin Ali sebagai calon wakil bupati.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan politik di Tuban serta desakan dan saran sejumlah kiai kharismatik akhirnya Fatchul Huda bersedia dicalonkan menjadi calon Bupati Tuban pada Pemilukada 2011. “Keputusan kesediaan itu diambil ketika Pak Huda masih di Mekah menunaikan ibadah haji,” terang salah seorang keluarga dekat Fatkhul Huda, Muhbib.
Keputusan itu, lanjut Muhbib, diambil tiga hari menjelang berakhirnya masa pendaftaran di KPUK Tuban. Bahkan, sehari setelah Fatchul Huda datang dari tanah suci langsung mendaftarkan diri ke KPUK bersama Noor Nahar sebagai cawabupnya.
“Memang sangat cepat, untungnya, persyaratannya pun bisa diurus dengan cepat pula, sehingga saat mendaftarkannya sudah tidak ada masalah,” tambah Sekretaris DPC PKB Tuban, M. Miyadi.
Informasi yang berkembang, munculnya sosok Fatchul Huda ini selain menyegarkan juga diprediksi bakal mampu meraih kemenangan. Selain itu, juga sebagai sosok pemersatu. Terbukti, PPP yang notabene partai yang berbasis nahdliyin langsung bersatu dengan PKB yang sama-sama partai kaum NU.
“Bersatunya PKB dan PPP merupakan kekuatan yang dahsyat, apalagi juga didukung Partai Gerindra dan PBB. Saya yakin pasangan ini bisa menang,” tutur Ketua DPW PPP Jawa Timur, M. Musyafak Noor.
Bahkan, salah satu tim sukses cabup-cawabup dengan munculnya Fatchul Huda banyak orangnya yang lepas dan mendukung Fatchul Huda. “Kami harus mengatur strategi lain, karena banyak orang kami lepas setelah Ketua NU Tuban muncul sebagai calon,” terang salah seorang tim sukses cabup-cawabup.
Semula sudah beredar pasangan Fatchul Huda-Noor Nahar ini bakal menggunakan sebutan populer DAHAR yang merupakan singkatan Fatchul HuDA-Noor NaHAR. Namun, saat deklarasi, Sabtu (11/12) sebutan itu diubah menjadi HUDANUR.
Sebutan Dahar merupakan harapan jika pasangan ini menjadi bupati dan wakil bupati Tuban mampu mensejahteraan warga Tuban. Pasangan ini tidak hanya ingin membangun Tuban secara fisik, tapi, perekonomian warga juga akan dibangun sedemikian rupa.
“Makanya digunakan nama DAHAR, yang berarti makan. Pembangunan tidak hanya mengeramik trotoar atau gedung megah saja, tapi, ‘perut’ warga juga harus mendapatkan perhatian,” terang Ketua FKB DPRD Tuban, Imron Chudlori.(Dikutip dari kotatuban.com)

Minggu, 05 Desember 2010

Prediksi Capres dan Cawapres 2014


Dalam politik, memang asyik untuk menebak-nebak Siapa yang akan maju berkompetisi di Pilpres 2014 mendatang. Enaknya kita semua sudah mendapatkan peta dari para penguasa partai yang ada. Sehingga peta politik di 2014 akan dapat diterka, walaupun memang tidak ada yang pasti. Karena Politik adalah “art of possibilities” (Seni Kemungkinan-kemingkinan).

Yang pasti sudah “confirmed” adalah Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) adalah Ketua Umum Partai Golkar. Dengan kemampuan dukungan finansialnya tentu Bang Ical adalah kandidat yang memang mampu untuk bertarung di arena ini. Sekali pun Golkar mengadakan Konvensi Nasional untuk Capres nya, tetap Bang Ical adalah kandidat terkuat untuk saat ini. Siapa pasangannya? Banyak orang menebak bahwa Bang Ical akan berpasangan dengan Andi Malarangeng (AM) dari Partai Demokrat. Namun yang satu ini belum pasti, karena tergantung dari hasil Kongres Partai Demokrat (PD) dalam waktu dekat ini. Jika AM menjadi Ketua Umum, tentu peluang berpasangan dengan Bang Ical menjadi sangat mungkin. Namun jika akhirnya Presiden SBY selaku Ketua Dewan Pembina PD memutuskan untuk mendukung calon lain yang kemungkinan besar dari TNI atau kerabat dekat Cikeas, AM kemungkinan tersingkir dan akan sulit masuk bursa Pilpres mendatang. Kandidat yang layak memimpin PD dan dapat mengemban serta meneruskan jejak SBY adalah Joko Suyanto (JS), saya yakin sekali hal ini bisa terjadi. Dengan demikian JS berpeluang besar untuk menjadi Capres dari PD. Dengan demikian ARB dan JS adalah kandidat Capres 2014 dari dua partai besar, walaupun tetap mereka harus menentukan pasangan masing-masing.

Yang Unik adalah PDIP, Partai besar ini juga berpeluang memajukan kandidat Capresnya, namun siapa yang akan diusung? Megawati Soekarnoputri sudah hampir dapat dipastikan tidak akan maju lagi, apalagi setelah mengalami dua kali kekalahan. Prodigy dari Mbak Mega adalah Putrinya Puan Maharani (PM), struktur pimpinan DPP PDIP sekarang pun adalah struktur yang dipersiapkan untuk mendukung PM. Namun untuk bertarung dengan kelas ARB dan JS, PM nampaknya harus banyak mengambil “jam terbang” terlebih dahulu. Di sinilah Peluang koalisi PDIP-Gerindra jilid 2 akan berlanjut, di mana Koalisi tersebut akan mendukung pasangan Prabowo Subianto Djojohadikusumo (PSD)- Puan Maharani. Satu sumber mengatakan bahwa di pilpres 2009 kemarin, PSD bersedia mendukung Mbak Mega, jika di 2014 diberi dukungan untuk maju menjadi calon RI1. Dengan keselerasan ideologi yang dimiliki PDIP-Gerindra, maka pasangan ini layak untuk dipertimbangkan.

Yang juga menarik adalah statement dari Amien Rais bahwa Pasangan Hatta Rajasa-Machfud MD siap untuk didukung oleh PAN. Namun, menurut analisa saya hal ini akan sangat sulit terjadi. Bagaimana pun juga PAN harus bermitra dengan Partai lain. Jika kembali di 2014 PAN hanya menjadi jawara menengah, maka HR hanya layak dipertimbangkan sebagai Cawapres saja.

Bursa Cawapres lainnya, dapat datang dari Partai seperti PKS, PPP, PKB atau Hanura. Untuk PKS memang agak sulit diterka siapa yang akan diusung tetapi nama-nama seperti Hidayat Nur Wahid (HNW), Tifatul Sembiring (TS) dan Annis Matta (AnM) adalah nama-nama yang layak dipertimbangkan oleh PKS. Bagi PPP, Suryadharma Ali (SDA), adalah kandidat Cawapres terkuat. Bagi PKB (tergantung dari nasib PKB ke depan), ini adalah perhelatan antara Yenny Wahid (YW) dan Muhaimin Iskandar (MI). Kemudian untuk Hanura? Sobat saya Yuddy Chrisnandi (YCh) adalah Kandidat yang juga patut dipertimbangkan dari Hanura. Namun bagi PKS, PPP, PKB dan Hanura, hal ini tergantung dari para kandidat Capres yang akan maju bertarung.

Saya melihat jika JS diberi kepercayaan oleh SBY, maka pasangan PD-PAN, JS-HR, adalah pasangan yang kuat dan menarik untuk dijual kepada Publik.

Untuk Golkar, ARB mempunyai Opsi untuk bermitra dengan kandidat-kandidat dari PKS, PPP, PKB atau Hanura. Bang Ical adalah orang yang sangat logis dan tentunya akan meminang yang perolehannya cukup besar di Pemilu mendatang. Namun berdasarkan unsur kedekatan dan kecocokan, saya melihat koalisi Golkar-PPP adalah opsi yang menarik, sehingga pasangan ARB-SDA adalah pasangan yang patut mendapat perhitungan.

Namun jika YW berhasil merebut dan membangun PKB kembali dengan baik, maka saya pun akan ada kemungkinan pertimbangan koalisi Golkar-PKB, ARB-YW.

Ada satu peluang baru sebenarnya, yaitu peran dari Ormas Nasional Demokrat (Nasdem) yang dikabarkan akan menjadi Partai. Jika perolehan Partai Nasdem ini signifikan maka bukan tidak Mungkin Bang Surya Paloh (SP) atau Sultan Hamengku Buwono X (HBX) mempunyai peluang untuk menjadi kandidat RI1 di 2014. Hal ini akan ditentukan oleh elektabilitas keduanya di 2014. SP akan senantiasa legowo memberikan peluang kepada HBX jika elektabilitasnya lebih rendah dari HBX. Nasdem pun mempunyai peluang untuk bermitra dengan PKS atau Hanura.